3 BULAN MENJADI PARTTIMER (part 1)
Inilah cerita tantang liburan semester genap ku tahun ini,libur yang panjang dan aku berpikir untuk mengisinya dengan bekerja paruh waktu. Niat itu pun serasa didukung ketika aku main kesalah satu mall terdekat kampusku, aku membaca selambar kertas yang ditempel di depan etalase store tersebut di sana tertulis bahwa mereka sedang membutuhkan karyawan, menurut pengelihatanku bekerja di toko ini tidak melelahkan sepertinya karna hanya sebuah toko baju yang berbudget satuannya mahal, ya begitulah pikirku.Dan keesokan harinya aku bersama temanku menitipkan lamaran kami di toko tersebut.
Keesokan harinya aku tidak menyangka akan secepat itu sore harinya aku mendapat telepon dari HRD brand tersebut kami diminta datang ke office mereka.
Esoknya kami pergi ke sana dan menjalani interview, pada intinya aku diberikan sebuah surat kontrak yang berisi sesanggupanku untuk bekerja selama 3bulan setiap hari dengan jam kerja 9,5 jam perhari dan 1 hari libur dengan gaji pokok hanya 900rb perbulan belum termasuk lembur, gaji itu merupaka gaji khusu trainer yaitu untuk oarnga baru seperti itu setelah tiga bulan gajiku akan naik, tapi aku agak enggan menandatangani kontrak ini, apalagi disana tertulis jika aku re-sign sebelum 3bulan maka aku dikenai denda seharga baju seragam yang aku dapatkan dipotong diskon 20% dan setelah oranmg HRD tersebut menghitung itu setara dengan gajiku satu bulan.. OMG, gimana nanti kalo gue ga kuat kerja harusa bayar segitu. Dan setelah aku pikirkan aku hanya libur 3 bulan kurang itupun karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri bias libur selama itu, tapi orang HRD tersebut meyakinkan aku bahwa kerjaku dapat disesuaikan dengan kuliahku jika aku sudah mulai kuliah nantinya, tapi tetap aku merasa ragu, namun aku melihat teman sekelasku yang juga ikut interview tersebut dia telah menandatangani kontraknya. Itu berarti dia menyanggupinya, sebenrnya sisela-sela interview kami yang jaraknya berdekatan itu aku sempat bertanya padanya kapan kita mulai masuk kuliah namun tetap saja ragu, aku terus berfikir bagaimana mestinya haruskah aku menerima kontrak ini atau aku tolak? Tapi aku pikir krmana lagi nantinya kau mencari lowongan partime, begitu aku lihat teman ku menandatangani kontraknya aku pun tanpa berpikir lamanya 3bulan itu, melakukan hal yang sama, well that must been my stupid decision.
Begitu selesai ‘tekken’ kontrak kami pun turun ke daerah warehouse yang bersebelahan dengan office brand ini, aku pun membahas gimana tentang kontrak kami…OMG she had another contrac, temanku mendapatkan kontrak lain yaitu event yang hanya berlaku selama seminggu dengan gaji yang hanya 40rb per shift tanpa uang makan, sangan miris sia mau menerimanya padahal rumahnya sangat jauh dari tempat event itu, kalau aku hitung gajinya hanya akan habis untuk uang transport dan makan mungkin bahkan ‘nombok’, tapi dia tidak begitu mengerti maklum ia baru saja kali ini bekerja, tidak seperti aku yang sudah beberapa kali kerja yang pastinya aku akan memperhitungkan uang makan, ongkos dan lain-lainnya.
Setelah kami tau kontrak kami berbeda dia menyarankan aku untuk menerima kontrak itu, lalu aku pun menelpon mamaku dan ia pun menyetuujuinua , ya sudah aku pun memerimanaya.
Tanpa aku sadari aku kontrak 3 bulan aku menyita seluruh liburanku moment berhargaku berpuasa/beribadah bersama keluargaku, bertemu dengan teman-teman lama SMA ku, liburan dengan pacarku, dan membuat berat badanku turun drastic,,huh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar