Selasa, 18 Oktober 2011

penalaran induktif

Penalaran Induktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

Contoh:

Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik

Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

Contoh kesalahannya:
Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Macam-macam generalisasi

Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk

Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.

SUMBER
http://hari.bukuoke.com/2010/12/penalaran-induktif/
http://wikipedia.com

AIR DAN LINGKUNGAN

Penyerapan air
Air merupakan salah satu elemen terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa air tentu manusia tidak bisa bertahan hidup, namun seiring perkembangan zaman air bersih mulai sulit didapatkan, apalagi di daerah perkotaan,manusia harus mengeluarkan uang yang cukup besar untuk bisa mengkonsumsi air bersih. Seharusnya air adalah suatu objek bebas yang semua manusia bisa dapatkan secara cuma-cuma. Namun manusia terkadang lalai tanpa sadar atau bahkan sadar mencemari lingkungan mereka terutama yang berhubungan dengan elemen air. Pembuangan limbah secara serampangan pun menjadi salah satu penyebab air bersih menjadi mahal harganya, berbagai instansi pemerintah pun seperti PDAM pun memanfaatkan hal tersebut sebagai lahan keuntungan. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dijadikan jalan keluar dalam pengadaan air bersih di ibukota.
Sampah dan area hijau
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kebutuhan akan sarana penunjang kehidupan manusia semakin banyak gedung dan sarana yang dibangun di perkotaan. Pembangunan yang terus menerus tanpa diimbangi dengan kepedulian lingkungan merupakan salah satu penyebab banjir. Semakin sedikitnya area hijau sebagai fungsi penyerapan air menjadikan air lebih banyak tersalurkan pada irigasi tanpa terserap oleh pepohonan. Keadaan ini mengakibatkan saluran air seperti kali penuh dan meluar saat hujan, banyaknya sampah yang dibuang di saluran air pun memperburuk keadaan ini. Bahkan tanpa kita sadari banyaknya pembetonan jalan yang konon lebih kokoh dan kuat dari aspal pun turut berperan sebagi penyebab banjir. Beton tersebut menghalangi air untuk diserap tanah, alhasil air hujan mengalir ke parit atau saluran. Keadaan akan baik-baik saja jika saluran atau parit bersih dan tidak mampat oleh sampah, namun pada kenyataannya parit atau saluran air lebih banyak di jejali sampah ketimbang air. Parit atau saluran bahkan kali yang penuh bahkan mampat karena sampah mengakibatkan air tidak mengalir dan meluap , itulah penyebab banjir. Sampah yang menghalangi saluran air, area hijau sebagai sarana penyerapan air merupakan beberapa penyebab terjadinya banjir


SRI UTAMI N 3EB13 24209121